SQL Injection: Serangan Mematikan pada Basis Data

SQL Injection adalah jenis serangan siber yang menyerang aplikasi web dan memanfaatkan kelemahan pada sistem manajemen basis data (DBMS) seperti MySQL, Oracle, dan Microsoft SQL Server. Serangan ini dilakukan dengan menyisipkan kode berbahaya pada input pengguna, sehingga hacker bisa mendapatkan akses penuh pada basis data dan melakukan berbagai tindakan yang merugikan. Pada dasarnya, SQL Injection adalah teknik pengacauan input pada suatu aplikasi web untuk mengambil data dari basis data yang terkait. Teknik ini mengambil keuntungan dari celah keamanan pada aplikasi web untuk mengakses dan mengubah data yang tersimpan di dalam basis data.

Apa itu SQL Injection?

SQL Injection adalah teknik serangan siber yang memanfaatkan celah keamanan pada aplikasi web yang memungkinkan pengguna jahat untuk mengakses atau mengubah data pada basis data yang digunakan oleh aplikasi web tersebut. Teknik ini memanfaatkan masukan (input) dari pengguna untuk menyisipkan kode SQL yang akan dijalankan oleh basis data. Serangan SQL Injection terjadi ketika input pengguna tidak diverifikasi atau disaring dengan benar sehingga kode SQL jahat dapat dieksekusi oleh basis data.

Cara Kerja SQL Injection

Pada dasarnya, SQL Injection mengambil keuntungan dari input pengguna yang tidak di-validasi atau di-filter dengan benar. Biasanya, sebuah aplikasi web akan memiliki form input seperti login, pencarian, atau pendaftaran. Data yang dimasukkan oleh pengguna akan diolah dan disimpan pada basis data. Namun, jika input pengguna tidak di-validasi dengan benar, maka hacker bisa memanfaatkan celah tersebut untuk menyisipkan kode SQL yang berbahaya.

Contoh paling sederhana dari SQL Injection adalah ketika seorang pengguna mencoba untuk login pada suatu aplikasi web dengan memasukkan username dan password. Biasanya, aplikasi akan melakukan validasi pada data yang dimasukkan dan melakukan query pada basis data untuk mencocokkan username dan password. Namun, jika aplikasi tidak melakukan validasi atau filtering pada input pengguna, maka hacker bisa memanipulasi input tersebut dan menyisipkan kode SQL yang berbahaya.

Sebagai contoh, hacker bisa memasukkan kode SQL berikut pada kolom username:

' OR 1=1 --

Kode ini akan mengubah query pada basis data menjadi:

SELECT * FROM users WHERE username = '' OR 1=1 --' AND password = ''

Karena 1=1 selalu benar, maka hacker bisa login tanpa harus mengetahui password yang sebenarnya. Tanda ‘–‘ digunakan untuk mengakhiri query sehingga semua kode yang ada setelahnya tidak dijalankan.

Dampak SQL Injection

Dampak dari SQL Injection bisa sangat merugikan, tergantung pada tujuan dari hacker. Beberapa dampak yang bisa terjadi adalah:

  • Pembobolan data: Hacker bisa mengakses, mengubah, atau menghapus data pada basis data, termasuk informasi pribadi pengguna atau informasi rahasia perusahaan.
  • Penyebaran malware: Hacker bisa menyisipkan kode berbahaya pada basis data, seperti virus atau trojan, yang akan menyebar pada komputer yang terhubung ke basis data.
  • Penolakan Layanan (DoS): Hacker bisa menyebabkan aplikasi web crash atau tidak berfungsi dengan menyisipkan kode yang membebani server atau mengganggu kinerja aplikasi.

Pencegahan SQL Injection

Untuk mencegah SQL Injection, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Validasi input pengguna: Aplikasi web harus melakukan validasi pada setiap input pengguna, termasuk username, password, dan parameter lainnya.
  • Filter karakter: Aplikasi web harus mem-filter karakter yang tidak diperbolehkan pada input pengguna, seperti tanda kutip (‘) atau tanda titik koma (;).
  • Menggunakan prepared statement: Aplikasi web harus menggunakan prepared statement atau parameterized query untuk melakukan query pada basis data, yang akan menghindari penyisipan kode SQL berbahaya.
  • Update keamanan sistem: DBMS harus selalu di
Tolong Bagikan:
Pin Share

Leave a Comment

Translate ยป
Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial

Enjoy this blog? Please spread the word :)

Scroll to Top
Skip to content