Cara Membuat File .htaccess
di WordPress
File .htaccess
adalah sebuah file konfigurasi yang digunakan pada server web Apache. File ini berfungsi untuk mengatur pengaturan khusus terkait dengan pengalihan URL, keamanan, dan beberapa pengaturan lainnya. Dalam konteks WordPress, file .htaccess
sering digunakan untuk mengatur URL permalinks dan melakukan pengalihan.
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat dan mengatur file .htaccess
di WordPress:
1. Membuat atau Mengedit File .htaccess
Langkah pertama adalah membuat atau mengedit file .htaccess
. File ini harus ditempatkan di direktori root WordPress, yang biasanya adalah direktori tempat file wp-config.php
berada. Untuk mengakses file .htaccess
, Anda dapat menggunakan klien FTP atau File Manager di panel kontrol hosting.
Pastikan Anda membuat salinan file .htaccess
yang ada sebelumnya (jika ada) sebagai langkah pengamanan sebelum melakukan perubahan. Jika tidak ada file .htaccess
sebelumnya, Anda dapat membuatnya dengan menggunakan teks editor.
2. Menambahkan Konfigurasi Permalink
Salah satu penggunaan paling umum dari file .htaccess
di WordPress adalah untuk mengatur URL permalinks. Untuk menggunakan fitur permalinks, tambahkan konfigurasi berikut ke dalam file .htaccess
:
Wp-Basic
# BEGIN WordPress <IfModule mod_rewrite.c> RewriteEngine On RewriteBase / RewriteRule ^index\.php$ - [L] RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d RewriteRule . /index.php [L] </IfModule> # END WordPress
Multisite
# BEGIN WordPress Multisite # Using subfolder network type: https://wordpress.org/documentation/article/htaccess/#multisite RewriteEngine On RewriteRule .* - [E=HTTP_AUTHORIZATION:%{HTTP:Authorization}] RewriteBase / RewriteRule ^index\.php$ - [L] # add a trailing slash to /wp-admin RewriteRule ^([_0-9a-zA-Z-]+/)?wp-admin$ $1wp-admin/ [R=301,L] RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} -f [OR] RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} -d RewriteRule ^ - [L] RewriteRule ^([_0-9a-zA-Z-]+/)?(wp-(content|admin|includes).*) $2 [L] RewriteRule ^([_0-9a-zA-Z-]+/)?(.*\.php)$ $2 [L] RewriteRule . index.php [L] # END WordPress Multisite WordPress >=3.5 SubDomain Example # BEGIN WordPress Multisite # Using subdomain network type: https://wordpress.org/documentation/article/htaccess/#multisite RewriteEngine On RewriteRule .* - [E=HTTP_AUTHORIZATION:%{HTTP:Authorization}] RewriteBase / RewriteRule ^index\.php$ - [L] # add a trailing slash to /wp-admin RewriteRule ^wp-admin$ wp-admin/ [R=301,L] RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} -f [OR] RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} -d RewriteRule ^ - [L] RewriteRule ^(wp-(content|admin|includes).*) $1 [L] RewriteRule ^(.*\.php)$ $1 [L] RewriteRule . index.php [L] # END WordPress Multisite
3. Menyimpan dan Memeriksa Perubahan
Setelah menambahkan atau mengedit file .htaccess
, pastikan untuk menyimpan perubahan tersebut. Kemudian, buka situs WordPress Anda dan coba akses halaman dengan permalink baru untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.
4. Memeriksa Izin File
Pastikan bahwa file .htaccess
memiliki izin yang tepat untuk dibaca oleh server web. Biasanya, izin file .htaccess
harus diatur ke 644
(readable by owner, writable by owner, readable by others).
5. Pengaturan Lanjutan
Selain konfigurasi permalinks, file .htaccess
dapat digunakan untuk berbagai pengaturan lanjutan, seperti memblokir akses ke file tertentu, menetapkan pengalihan kustom, dan pengaturan keamanan tambahan. Namun, perlu diingat bahwa mengedit file .htaccess
membutuhkan pemahaman yang baik tentang konfigurasi server web, dan kesalahan dalam penulisan dapat mengakibatkan masalah pada situs WordPress Anda.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat dan mengatur file .htaccess
di WordPress dengan benar sesuai kebutuhan. Pastikan untuk melakukan cadangan sebelum mengedit file .htaccess
dan selalu memeriksa situs Anda setelah perubahan untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar.
Semoga artikel ini membantu Anda dalam membuat dan mengatur file .htaccess
di WordPress. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya!